5 Penyebab Mata Kucing Tertutup Selaput Putih dan Cara Mengatasinya

4 min read

Penyebab-Mata-Kucing-Tertutup-Selaput-Putih

Normalnya, mata kucing jernih dengan pupil yang responsif tanpa tertutup selaput putih. Namun, bagaimana jika mata kucing tertutup selaput putih? Dan semakin hari semakin naik? Apakah normal? Apakah itu gejala penyakit musiman atau karena kelainan genetik bawaan lahir? Tenang, jangan terlalu panik dulu karena kami punya jawaban dari kegelisahan kamu. Berikut 5 penyebab mata kucing tertutup selaput putih yang kami kutip dari situs goldenmaze.net.

1. Cacingan

Penyebab-Mata-Kucing-Tertutup-Selaput-Putih---cacingan
Selaput mata putih muncul pada kucing yang terserang penyakit cacingan.

Cacingan menjadi salah satu penyakit kucing yang paling sering terjadi pada kucing rumahan maupun semi-outdoor. Kucing yang cacingan akan mengalami gejala berikut:

  • Badan kurus dengan perut buncit.
  • Diare secara terus menerus.
  • Muntah bahkan terkadang cacing ikut keluar.
  • Selera makan menghilang.
  • Ada cacing di kotorannya.
  • Memiliki mata sayu.
  • Cacing terkadang terlihat di dubur.
  • Kotoran yang bercampur dengan darah.

Selain gejala di atas, kamu perlu mengecek kondisi mata kucing kesayangan kamu. Apakah mata kucing tertutup selaput putih? Apakah selaput putih yang muncul sedikit? Atau semakin hari semakin naik selaput putihnya? Jika iya, ingat-ingat lagi, apakah kamu sudah memberi obat cacing atau belum?

Jika belum, maka kemungkinan besar penyebab mata kucing tertutup selaput putih karena kucing cacingan. Untuk mengatasi mata kucing tertutup selaput putih yang disebabkan oleh cacingan kamu hanya perlu memberikan obat cacing Drontal. Dalam waktu 3-7 hari mata kucing yang tertutup selaput putih akan hilang dan kucing sembuh dari cacingan.

Bagaimana jika sudah diberi obat cacing tapi matanya tetap tertutup selaput putih? Bisa jadi ada masalah kesehatan lainnya. Misalnya, selain kucing cacingan, kucing juga mengalami dehidrasi parah.

Kalau kamu ingin lebih yakin, kamu perlu membawa kucing kesayangan kamu ke dokter hewan. Dengan begitu, dokter hewan bisa memeriksa secara menyeluruh dan memberi obat sesuai kondisi kucing kesayangan kamu.

2. Dehidrasi

Siapa yang menyangka kalau dehidrasi bisa membuat mata kucing tertutup selaput putih? Kamu tidak menyangka? Sama, kami juga tidak menyangka.

Faktanya, mata kucing yang dehidrasi bisa tertutup selaput putih atau third eyelid atau haw. Third eyelid ini adalah kondisi di mana selaput membran palpebra tertia muncul pada mata kucing. Selaput ini sebenarnya memiliki fungsi untuk melindungi bola mata kucing misalnya dari benda asing.

Lalu, apa hubungannya antara dehidrasi dengan selaput putih? Kucing yang mengalami kehausan parah dan menyebabkan dehidrasi akan memicu munculnya palpebra tertia.

Untuk mengatasi mata kucing tertutup selaput putih, maka kamu perlu sesegera mungkin memberi kucing minum. Kamu bisa memberi makanan basah dan air minum yang banyak. Tujuannya adalah agar dehidrasi hilang dan perut kucing terisi. Jika masih belum bisa, kamu dapat mencoba menggunakan air kelapa untuk mengatasi dehidrasi.

Pada kondisi dehidrasi parah, kamu mungkin butuh bantuan dokter hewan untuk melakukan rehidrasi melalui cairan infus. Dengan begitu, kadar cairan di dalam tubuh kucing kembali normal dengan cepat. Ketika kucing kamu sudah sembuh, jangan lupa beri minum setiap hari ya agar tidak dehidrasi.

3. Konjungtivitis

Pernah mendengar apa itu konjungtivitis? Konjungtivitis merupakan radang selaput mata seperti contoh berikut.

Penyebab-Mata-Kucing-Tertutup-Selaput-Putih---konjungtivitis
Penyakit konjungtivitis pada mata kucing.

Seperti yang kamu lihat di gambar, pada mata kucing muncul selaput dengan warna agak kemerahan dan menutupi sebagian mata. Kondisi ini bisa menyebabkan selaput konjungtiva memerah dan bengkak.

Apa hanya terjadi pada 1 mata saja? Tidak. Konjungtivitis bisa menyerang 1 mata kucing atau kedua matanya.

  • Radang selaput mata ini biasanya disebabkan karena:
  • Jamur.
  • Bakteri Chlamydia dan Mycoplasma.
  • Virus Feline herpesvirus, Feline calicivirus.
  • Debu.
  • Alergi.
  • Uap kimia.

Kucing yang mengalami konjungtivitis ini memiliki kondisi berikut:

  • Sering menutup atau menyipitkan mata.
  • Selaput mata yang memerah.
  • Muncul cairan mata yang abnormal misalnya berwarna keruh, kuning atau kehijauan.
  • Air mata yang keluar berlebihan di bagian mata yang mengalami konjungtivitis.
  • Mata bengkak yang bisa menutupi sebagian atau seluruh mata kucing.

Jika kucing kamu mengalami konjungtivitis, maka kamu bisa membawa ke dokter hewan untuk pemeriksaan dan pengobatan. Umumnya, kamu akan diberi antibiotik topikal baik yang berbentuk tetes atau salep seperti Erlamycetin Chloramphenicol. Namun, jika ditemukan benda asing yang menempel di mata kucing, maka kucing bisa saja menyarankan operasi.

Gunakan obat sesuai dengan dosis secara teratur dan lakukan karantina. Dengan begitu, kucing kamu akan kembali pulih dan tidak menulari kucing lainnya.

4. Kista dermoid

Penyebab keempat kenapa mata kucing tertutup selaput adalah karena adanya kista dermoid. Jenis kista ini merupakan kista yang muncul ketika lahir kemudian tumbuh seiring usia kucing.

Kenapa bisa muncul? Kista dermoid muncul karena penutupan epidermis rusak di sepanjang celah embrionik yang mengisolasi ectoderm di subkutis atau dermis.

Pertumbuhan kista biasanya soliter dan terlihat seperti kista folikel. Lalu kenapa bisa menyebabkan mata tertutup selaput putih?

Dalam literatur veteriner yang dikutip dari NCBI (National Center for Biotechnology Information) mengemukakan kalau kista dermoid dilaporkan sebagai lesi kongenital/herediter. Bentuk kista ini adalah kongenital dan kerap melibatkan kornea, konjungtiva, membrane nictitating dan kelopak mata kucing. Karena itu, kucing yang mengalami kista dermoid, pada bagian matanya cenderung akan tertutup selaput putih.

Untuk tahu apakah kucing kamu mengalami kista dermoid, kamu perlu melakukan pemeriksaan ke dokter hewan. Bukan tidak mungkin jika dokter hewan akan melakukan operasi untuk pengangkatan kista. Karena itu, kamu perlu mengecek kondisi kucing dan jangan ragu untuk bertanya ke dokter hewan mengenai kondisi kucing kamu.

5. Uveitis

Uveitis dikenal juga sebagai radang intraokular yang terjadi di 1 atau lebih stuktur penyusun uvea. Uvea sendiri ada di antara putih mata/sclera dan retina.

Penyakit uveitis pada mata kucing
Penyakit uveitis pada mata kucing.

Umumnya, uveitis terjadi di satu mata kucing saja. Walaupun begitu, tetap ada kemungkinan kucing akan mengalami uveitis di kedua matanya.

Ketika kucing kamu mengalami uveitis, kucing akan mengalami kesakitan yang luar biasa di area mata. Jika kamu mencoba memegang terutama area mata, beberapa kucing tidak akan ragu untuk mencakar atau menghindari sentuhan.

Memangnya, seperti apa uveitis itu?

Contoh-nyata-penyakit-uveitis-menyerang-mata-kucing
Serangan penyakit uveitis pada mata kucing.

Sekilas, kucing yang mengalami uveitis akan menunjukkan tampilan seperti glaukoma dan katarak karena terlihat berkabut. Lebih mudahnya, kamu bisa mengamati apakah kucing yang mengalami gejala berikut:

  • Kerap menyipitkan matanya.
  • Sering menggosok matanya yang sakit.
  • Lebih suka berada di tempat redup atau gelap karena matanya sensitif terhadap cahaya.
  • Mata memerah termasuk di bagian putih mata.
  • Kucing kesulitan melihat jika kondisinya sudah parah.
  • Mengeluarkan cairan, bahkan bisa mengeluarkan nanah jika kondisi kucing sudah parah.

Selain itu, di pemeriksaan lanjutan, di dokter hewan, kucing dengan uveitis akan memiliki tekanan intraocular (TIO) yang berkurang/rendah.

Kamu perlu waspada dan segera melakukan penanganan yang tepat jika kucing kamu mengalami uveitis. Kenapa? Ini karena uveitis bisa saja menjadi salah satu gejala penyakit menular. Perlu semakin waspada jika kucing juga mengalami FeLV, FIV, FIP atau disebabkan oleh toksoplasmosis.

Bagaimana dengan obatnya? Ketika kucing kamu mengalami uveitis, pengobatan awal dilakukan untuk mengurangi nyeri dan peradangan. Namun, pengobatan tersebut bisa saja berbeda tergantung dari penyebab uveitis, misalnya karena trauma atau infeksi.

Jadi, tetap pantau dan perhatikan kondisi kucing kamu ya. Dengan begitu, kamu bisa mengurangi risiko penyakit yang lebih parah pada kucing kamu.

Dari 5 penyebab tersebut, cacingan dan dehidrasi menjadi penyebab yang paling sering kamu temui. Walaupun terlihat sepele dan bisa diatasi, kamu perlu tanggap dan memeriksakan kucing ke dokter hewan untuk tahu kondisinya. Dengan begitu, kucing kamu akan tetap sehat.